Assalamualaikum Wr. Wb
Pada kesempatan kali ini setelah sekian lama saya tidak menulis pada Blogger ini saya mulai menuliskan kembali sedikit pengalaman dan perasaan saya menjadi mahasiswa FIS (Fakultas Ilmu Sosial) Universitas Negeri Malang.
Perjuangan dan pengorbanan belajar setelah Ujian Nasional tidak berakhir dengan sia- sia. Dengan rasa percaya diri yang tinggi saya telah berhasil memasuki Universitas Negeri Malang setelah melalui tahapan yang begitu panjang.
Alhamdulillahirobbilalamin pada hari Senin, 15 Agustus 2015 saya berhasil mengikuti rangkaian kegiatan PKKMB Universitas Negeri Malang. Universitas yang selama ini menjadi pilihan untuk belajar yang terletak di Kota Malang, Jawa Timur ini berhasil menjadi almamater kebanggan saya setelah berhasil menghabiskan jenjang SMA di SMAN 02 Batu. Banyak alasan dan banyak pertimbangan sebelum memasuki Universitas Negeri Malang, berawal dari minat yang disertai niat menjadi alasan saya memilih Universitas Negeri Malang.
Sekilas ungkapan Curhat yang berupa cerita suka dan duka saya akan saya rangkum dengan jelas pada artikel ini.
Pada masa SMA saya mengambil Jurusan IPS, pada awalnya saya berfikir bahwa jurusan IPS adalah salah satu jurusan yang sangat santai, sangat membosankan karena banyak hafalan, dan rata- rata terkenal dengan siswa siswi yang berstatus nakal dan malas. Ternyata saya salah, setelah saya cermati anak IPS adalah anak- anak yang unik karena beragam sifat dan pola kehidupannya, dari jurusan inilah saya berhasil mendapatkan apa itu arti pertemanan yang sesungguhnya, bagaimana menjadi seseorang yang hadir di masyarakat dengan status “orang yang mudah bersosialisasi”, dan bagaimana cara kita untuk tidak melupakan dan menghargai sejarah negara dan peradabannya. Hal yang paling menarik dalam pelajaran Prodi Jurusan IPS adalah disaat saya belajar mata pelajaran sejarah, yang dimana pelajaran Sejarah ini mengajarkan sesuatu yang sangat berharga menurut saya. Dengan belajar sejarah saya jadi bisa mengetahui kisah masa lampau yang sangat unik, masa dimana perjuangan para pahlawan yang tangguh dalam membela negara Indonesia pada masa penjajahan Belanda, Jepang, Portugis, dan sebagainya. Dan pada akhirnya saya memutuskan untuk memilih Prodi Studi Pendidikan Sejarah setelah Lulus dari jenjang SMA.
Dari waktu kewaktu saya selalu memantau universitas mana yang memiliki akreditasi bagus dan kualitas yang diunggulkan pada prodi Pendidikan Sejarah dan pada akhirnya saya fix menemukan pilihan saya pada Universitas Negeri Malang.
Rasa tidak menyesal sekaligus rasa bahagia yang sangat mendalam saya rasakan ketika pada pengumuman saya diterima di Universitas Negeri Malang di jurusan sejarah Prodi Pendidikan Sejarah.
Berawal dari masa PKKMB di hari pertama saya sudah bisa menemukan banyak teman yang berasal dari setiap Kabupaten/ Kota yang berbeda beda, dan yang lebih hebohnya lagi saya mulai memiliki banyak teman baru yang sangat memiliki kepribadian berkomunikasi yang bagus sehingga saya sangat tidak menyesal ketika memasuki Universitas Negeri Marang Fakultas Ilmu Sosial. Selain memiliki teman yang sama prodi saya juga memiliki banyak teman yang berbeda prodi dengan ciri khas yang sama dengan teman- teman satu prodi saya. Dengan rasa yang sangat tidak menyesal saya juga merasa bahagia sekali ketika saya memiliki kakak tingkat yang sangat ramah tamah, baik hati, dan respon yang sangat respect sekali kepada para calon mahasiswa baru Universitas Negeri Malang. Maka dari itu saya bangga menjadi bagian dari Mahasiswa Universitas Negeri Malang terutama di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang. FIS................... SAEEEE !!!!!!!
Kamis, 18 Agustus 2016
Kamis, 04 Juni 2015
Anak Band \M/
Hilang semua harapan kisah gue sama Zulfi sesaat, setelah gue
gak ingin lagi buat deketin cewek, bukan berarti gue homo karena gue sudah
sering banget mengalami ending yang kurang berkesan buat gue. Gue ingin fokus
sama grup Band kecil gue, yang dimana gue merintis grup band ini dari kelas 8
awal mula gue pacaran sama si Alfi. Awalnya gue punya ide tentang semua
kegilaan gue waktu SMP yang sudah pasti bisa sukses di dunia permusikan
Indonesia nantinya. Dengan modal kecil gue sebagai seorang bassist, gue mulai
mencari bibit bibit muda yang dimana bibit- bibit muda yang dimana bisa
menjalin kecocokan dalam berhubungan intim dengan dunia musik. Awal mula
sendiri gue mencari seorang guitarist yang dimana pada waktu itu orang yang
paling berpengaruh menurut gue adalah seorang guitarist. Oke, gue mencari
orang- orang terdekat gue terlebih dahulu yang dimana gue selalu berangkat
sekolah dan pulang sekolah selalu bareng sama dia. Bisa dibilang, dia ini temen
sejoli gue pas SMP, sama- sama lolanya bareng gue, tapi beda, gue lebih lola
kalau masalah pelajaran ketimbang ini anak. Christopel Daniel Mairil. Dapat
dibaca dari namanya saja, pasti buat kalian para cewek- cewek sudah bisa
merasakan aura yang beda dari dia. Pasti yang kalian fikirkan pertama kali soal
namanya ini adalah. Dia cowok Tampan dan rupawan. Christopel Daniel Mairil,
yang biasa dipanggil Topel. Iya, pasti kalian juga fikirkan kembali bahwa nama
Topel ini adalah nama yang masuk di deretan Bab awal novel gue. Oke langsung
saja ke materi kembali. Christopel ini termasuk salah satu guitarist gue yang
gak pernah nyerah buat belajar bagaimana sih caranya supaya gitar itu menjadi
sesuatu yang sangat mudah baginya, meskipun dia tidak terlalu gila akan gitar, tapi
gue yakin, dengan tampang Christopel yang sekarang ini, gue bisa melanjutkan
cita- cita gue bareng Christopel untuk menjadi musisi yang kelak akan menjadi
idaman kalian para kaum hawa dunia..
Setelah akhirnya Christopel setuju dengan semua ajakan gue, kita
mulai mencari kembali anggota yang dimana bisa join bersama kita dengan mudah,
masih ingat waktu itu gue dan Christopel kebingungan cari personil guitarist 1
lagi.
“Gimana lid?, susah nih cari Guitarist yang tampannya sama
kayak gue? Boro- boro dapet yang tampannya barengan kayak gue, cari guitarist
yang tampangnya pas- pasan seperti lo aja gue juga kesusahan banget” ucap
Christopel sambil melirik wanita cantik yang lewat disebelahnya
sialan nih anak, mentang- mentang dia lebih putih dari gue,
kenapa harus gue yang jadi sasaran perbandingan tampannya.
“ gue bingung pel, ada baiknya kalau kita mencar ke kelas-
kelas dan kita disana promosi” sahut gue.
“Okee brooo” jawab
Christopel dengan semangat.
Setelah 1 jam lebih gue
keliling kelas- kelas, akhirnya gue menemukan 1 orang lagi yang bisa join
bareng band kecil gue ini. Yak Adit namanya. Cowok kelahiran Nganjuk ini
menjadi salah satu ikon penting di Sekolah Dasar gue dahulu. Dia cowok pindahan
dari Indonesia ke Jepang yang dimana akhirnya dia move on ke tanah kelahirannya
Indonesia. Bisa dibilang kalau gue sama dia sudah kenal sejak 8 tahun
belakangan. Awalnya gak mungkin banget kalau gue bakalan ngajakin dia join
bareng grup Band gue, ya karena dia terlalu sibuk belajar mungkin, bisa
dibilang dia adalah cowok gammers yang tetap mempertahankan kepintarannya di
bidang akademik. Maka dari itu gue sedikit nggak tertarik kalau dia gue recruit
ke anggota grup Band kecil gue. Tapi karena gue dengar banyak kabar soal adit,
yang katanya dia bisa main Drum akhirnya lah gue recruit dia..oke gue gak dapat
guitarist, tapi gue dapat drummer. Pada akhirnya Band gue terbentuk setelah gue
mendapatkan guitarist yang lumayan cold banget begitu. Abby namanya. Iya bener
dia yang sudah memberi gue sleeding dengan indah dan rupawannya saat gue masih
deket sama Alfi. Tapi gakpapalah, sekedar ingin mensukseskan dan membangun grup
band yang kelak akan menjadi harapan indah bagi para fans yang sudah gue bayar
buat teriakin gue sama teman- teman pas perform, gue rela Abby masuk ke grup
band gue. Semua diawali oleh Christopel.
“By, bisa main guitar gak?” Tanya Christopel.
Dengan wajah sedikit pucat Abby menjawab pertanyaan Christopel
“ Bisa dong.”
“Gimana kalau lo join sama band gue? Dijamin langsung jadi
artis papan atas deh” reply Christopel dengan nada semangat 45Masehi
“Sori bro, gue gak level sama musisi dangdut seperti lo” jawab
Abby dengan wajah seolah olah mengejek.
“Telor lo pecah !” sahut Christopel sedikit emosi.
“Gue gak punya telor keles” jawab Abby lagi mempersengit pertempuran
adu mulut seksi.
“Eh, lu beneran gak punya telor? Gak normal dong lo?” sahut
Christopel kesekian kalinya mengawali adu mulut yang sangat berambisi meraih
juara umum.
“maksudnya gak normal? Ya gue normallah orang sekarang gue gak
bawa telor” sahut Abby dengan nada sedikit striptis.
“eh serius? Terus telor lo yang ngglantong di bawah titit lo
itu apa?” sahut Christopel sambil striptis pula raut mukanya
Hening sudah setelah Christopel bilang seperti itu, Abby yang
awalnya pasang muka Cool banget, akhirnya menyerah karena sudah gak kuat lagi
menghadapi Cina yang Keji seperti Christopel. Yah pada akhirnya Abby setuju
buat join ke Grup Band gue karena dia sudah tahu kalau Genree music kami
mengambil Genree Pop, akhirnya dia memutuskan join karena dia juga fanatic
banget sama lagu pop. *horeeee, sorak sorak gembira oyy*.
Senin, 01 Juni 2015
Fokus yuk ! Iya Fokus Sepik
Hari terus berganti bahkan kehidupan yang sebenarnya dimulai
dari awal Gue udah naik ke kelas 8 (2SMP) . Waktunya fokus ke pelajaran dulu
supaya masa depan gue terjamin untuk menjadi seorang yang gak jomblo akut kelak
*amin. Gue fokus banget ke pelajaran paling gue suka dari kelas 7 ini.
Pelajaran ini udah mainstrim banget dikalangan anak SMP yang agak labil seperti
gue dan teman- teman jomblo gue lainnya. Pelajarannya susah buat dipelajarin,
susah dimengerti rumusnya, tapi pelajaran ini mudah banget dibuat praktek
sehari- hari buat jomblo seperti gue. Iya ini pelajaran gak bakal pernah ada
habisnya deh kalau kita bisa mempertahankan gelar nilai terbaiknya. Nilai gue
dimata temen- temen tentang pelajaran ini selalu bagus diawal, selalu terlihat
sempurna diawal, tapi selalu mengalami penyesalan diakhir. Gue lagi fokus ke
pelajaran sepik. 1 tahun waktu gue kelas 7 85% gue hampir berhasil jadi yang
terbaik buat mereka cewek- cewek, iya yang terbaik ke 10 dari 9 pria idaman
mereka semua. Sisanya 15% gue berhasil sepenuhnya Cuma buat dapetin nomornya
mereka dan balesan smsnya doang, buat buang bonusan kartu perdana gue. Gue udah
minimum speaker sama Amalia dan Anita, untuk sekarang ini, gue dekat sama adik
kelas dulu. Sekali- sekali dong biar pernah dekat sama adik kelas. Awal masuk
SMP sering disebut cinta monyet. Saat itu Gue lagi mau dekat sama Finda, adik
kelas gue kelas 1 SMP. Dulu dia adik kelas gue di Sekolah Dasar. Entah kenapa
gue bisa dekat sama dia. Gue dekat sama dia cuma karena faktor tantangan sama
temen gue sekelas, Jono namanya. Jono dimata gue adalah teman yang sempurna,
dia item, kurus, pakek behel. Wih istimewa banget deh pokoknya. Walaupun dengan
ketidak sempurnaan Jono itu, Jono punya pacar. Dia pacarnya adik kelas juga.
Dan pacar Jono adalah salah satu sahabat deketnya Finda, maka dari itu, Jono
ingin membantu gue biar bisa jadian sama Finda ini. Pertama gue kira Finda ini
masih Jomblo manis. Didepan gue dia kelihatan manis, pendiem, enjoy, asik.
Dibelakang gue diam- diam menghanyutkan, semua yang gue kata in itu berbanding
360 derajat. Lambat laun gue emang sengaja buat stalking kesehariannya. Entah
kenapa gue tiba- tiba jadi seperti detektif conan, tapi disini emang bener sih
gue berlagak seperti detektif. Gue mulai masuk dan melakukan blusukan luar
biasa gue buat cari tahu lagi tentang kehidupannya. Dengan muka polos jelasnya
gue jadi lebih gak kelihatan, kalau gue itu diem- diem juga deketin
kehidupannya secara gak langsung. Waktu itu hari Minggu sore, gue secara gak
sengaja ketemu dia di sekolah pas gue lagi ada acara kelas pas itu juga dia
juga ada tambahan ekskul. Gue datang pagi banget, karena gue sama teman- teman
cari udara segar di bawah pohon rindang sekolah gue. Nah pas waktu itu juga gue
lihat dia berboncengan dengan cowoknya, dan ternyata gue baru tahu waktu itu
juga kalau dia juga punya gebetan. Gue tanya sama Jono, secara dia yang menjadi
dalang dibalik semua kisah sepik gue ke adik- adik kelas yang dimana adik kelas
itu banyak kenal dekat sama dia.
Gue frontal aja tanya “Jon, Finda juga punya gebetan lagi
selain gue?”
Jono dengan wajah susah
dan tampang sedih jawab pertanyaan gue “Sebenarnya gue mau jujur sama lo bro,
kalau cowok yang ngantar dia tadi itu pacarnya, bukan lagi gebetannya. Mereka
pacaran udah dapat 4 bulan, tapi mereka ya kurang harmonis gitu, mereka seperti
punya tanggungan hutang dimana- mana.”
Secara gak langsung
fikiran gue melayang layang kalau sebenarnya gue itu malah yang dipermainkan,
padahal sebenarnya niat gue sih baik, gue ingin membangun kisah yang indah
bersama dia, tapi Tuhan berkata lain tentang semua kisah gue sama Finda ini.
Tuhan sayang sama gue, karena dia gak mau lihat hambanya yang jomblo menyelam
dalam kisahnya ini menjadi lebih menyelam lagi, hingga akhirnya tenggelam
karena gak kuat nafas lagi, dan akhirnya *die*.
Tiap hari Finda selalu SMS gue, awalnya gue ilfel banget. Tiap
hari musti dgangguin cowok orang lain, gue gak ngerasa kalau gue ini seorang
yang tampan, gue juga gak ngerasa kalau gue ini seorang artis, gue juga bukan
seorang pangeran yang menjadi pahlawan kesiangan. Tapi gue selalu dihantui sama
pesan- pesan singkat dari dia yang selalu nongol di Handphone gue. Sampai pada
akhirnya, gue bales juga pesan singkat dari Finda. Jujur gue cuek banget sama
dia, gue gak mau karena gue ngerasa gue bukan orang yang tepat buat dia, karena
disini gue bukan siapa- siapa. Gue Cuma jadi PELAMPIASAN, yang dimana gue
selalu dikejar- kejar dan dimintain perhatian sama dia, Cuma dimintai emoticon
bighug, Cuma dimintain emoticon kiss pas dia lagi ada masalah sama cowoknya.
Gue merasakan suatu simbiosis parasitisme yang dimana gue menjadi korban
kenalakalan usia pra remaja yang dimana dia yang selalu merasa diuntungkan,
sedangkan disini gue Cuma dirugikan sama dia. Mungkin suatu saat, gue akan
menemukan orang yang dimana kita saling menemukan suatu simbiosis mutualisme
yang dimana saling menguntungkan satu sama lain, jadi intinya kalau mau cari
sepikan, kita harus mencari yang benar- benar peka sama kita, yang benar- benar
mau sama kita dalam artian dia tulus dan nerima kita apa adanya, dan dia merasa
bahagia karena sudah punya 1 orang yang bisa menyatukan suatu aliran + dan -
yang akhirnya akan saling mempererat kekuatan hubungan satu sama lain meskipun
masih cinta monyet yang mereka alami.
Gue mulai menjauh dan tutup buku dulu sama Finda, karena gue
gak mau kalau dia nanti malah tengkar mulu sama cowoknya kalau missal dia dekat
sama gue. Gue nikmati dulu masa- masa jomblo gue ini. Mungkin gak jauh- jauh
amat dari masa kedekatan gue sama Finda, gue deket sama Alfi, temen sekelas gue.
Tubuhnya body guitar slim, dia manis, lengkap deh pokoknya. Gue deket sama dia
sektiar 2 minggu. Semakin hari, semakin deket sama dia, semakin ngerti gimana
sih keseharian dia. Gue deketin dia terus sampai akhirnya kita jadian. Pas gue
deket sama Alfi, gue gak pernah yang namanya lupa sama namanya belajar. Gue
selalu didukung sama dia, disupport supaya gue gak males belajar. Gue ngerasa
dia adalah cewek yang perfect (y). Semakin hari gue sama dia semakin mesrah
aja, yang awalnya gue pas sama Finda Cuma bisa ngasih emoticon big hug dan gak
ada balesan, dari Alfi gue bisa dapet yang kayak gitu. Gokil deh pokoknya
!hubungan gue sama Alfi gak bertahan lama sayangnya. Gue merasa kalau
sebenernya gue dikhianati sama Alfi. Awalnya gue gak percaya juga dan gak kepikiran,
kalau Alfi bakalan cari cowok yang lebih cool dan lebih nice dari gue kali ya.
Tapi ternyata semua dugaan yang gue khawatirkan itu terjadi juga. Gue kaget
setelah Alfi tiba- tiba curhat ke temen deketnya dan bodohnya temen deketnya
itu ya temen deket gue juga. Temen deket gue ini sengaja gak gue sebutin
namanya kedalam tulisan ini karena dia gak mau namanya disangkut pautin Cuma
sebagai pemeran pembantu di novel gue ini, karena dia maunya kalau namanya
disebutin, harus lengkap dari bab 1 sampai habis. Sial gue punya temen yang
jago nipu tai blo’on. Dia bilang ke gue kalau sebenernya Alfi itu lagi kasmaran
sama temen sekelas gue juga. Jelas kaget lah gue !!temen sekelas? Siapa lagi
yang mau jadi penghalang kisah cinta monyet gue ini? Yah daripada gue sakit
hati dan nanti putus mengenaskan dengan label “diselingkuhin” mending gue
langsung to the point dan tanya langsung ke Alfi tentang ini. Dia bilang kalau
dia lagi gak deket sama siapa- siapa. Dia bilang kalau dia lagi gak PDKT sama
siapa- siapa. Dia bilang, gue tanya tentang semua hal kalau dia lagi suka sama
salah satu temen dikelas gue itu semuanya Cuma gosip. Lambat laun gue diam-
diam cari tahu, akhirnya gue nemuin siapa sebenernya semua dalang dibalik semua
ini. Ternyata selama ini Alfi suka sama Abby temen sekelas gue. Emang sih, gue
gak kalah gantengnya sama Abby, tapi emang bener sih, semua temen sebangku gue
bilang kalau dia emang lebih ganteng dar gue..sial !temen gue sebangku aja
bilang kalau Abby lebih ganteng dari gue? Apalagi sekelas? Bisa- bisa gue jadi
bahan olok- olok mereka, kalau gue ini ngaku- ngaku lebih ganteng dari Abby
kalau dilihat dari lapisan ozon bumi. Gue juga gak kalah cool lagi dari Abby,
emang sih walaupun itu perbandingannya
11:20 dimana Abby lebih cool dari gue. Gue tetep selidikin apa yang
menjadi faktor bahwa Alfi itu bener- bener suka Abby atau enggak. Secara gak
sengaja gue baca chattingnya Abby sama Alfi lewat Facebook Abby yang belum di
log out sama Abby. Ternyata gue salah sangka sama Alfi selama ini, ternyata yang
membuat permasalahan ini semuanya bermula dari Abby yang terus- terusan deketin
Alfi. Tapi walau begitu juga, Alfi juga salah, dia masih gak bisa terima gue
apa adanya, dimana- mana banyak cewek yang gue deketin banyak yang mandang
cowok itu dari fisiknya dulu. Bukan dari hatinya. Emang sih gue gak sixpack
sixpack amat, tapi dari hati gue sebenernya tulus kok, walaupun itu cinta
monyet. Akhirnya gue menyerah, karena gue udah gak tahan lagi kalau setiap hari
denger berita dari temen deketnya Alfi yang juga jadi temen deket gue semakin
ngomongin Alfi yang enggak- enggak, dan Alfi pun gue tanya selalu ngelantur
jawabannya. Akhirnya tiba saatnya juga kalau Alfi mutusin gue. Dengan alasan
yang sangat gak seberapa mainstream sih mungkin kedengaran dimata kalian, mungkin
ada yang bilang juga mainstream banget, Masih ingat kata- kata yang i dikatakan
oleh Alfi, “aku ingin fokus ke belajar dulu, mending kita udahan aja”.
Dan dari situlah gue
sadar kalau sebenernya cinta yang tulus itu masih bisa memandang kekurangan
orang lain, dan bahkan cinta yang awalnya moduslah yang dimana sebenarnya tidak
memandang kekurangan orang lain.
Semua kenangan gue sama Alfi sudah gue buang setelah gue
menjalani liburan semester 1 di daerah coban pelangi Kota Malang dan main game
online di warnet selama 1 hari 1 malam, meskipun sedikit sakit sih rasanya, gue
deket lagi sama temen sekelas gue juga, tapi yang ini beda jauh dari Alfi.
Jujur sih, masih cantik Alfi sebenarnya, tapi cantik wajahnya doang. Yang 1 ini
dia cantik hatinya, dia manis, dia unyu, dia sedikit tembem, dan yang pasti dia
lebih tinggi dari gue -_-. Namanya Zulfi, dia anak ekskul Volly di sekolah gue.
Awalnya gue sempat ilfiel banget sama anak ekskul volly, karena apa?? Karena
mereka berlengan besi dan berjari besi. Gue pernah gak sengaja nabrak temen gue
anak ekskul volly yang berjenis kelamin cewek juga. Alangkah indahnya jari-
jari tangan yang bertulang besi itu memukul pundak gue dengan tamparan
indahnya, sakitnya mana tahan banget-_-. Kata dia yang gue tabrak ini katanya
itu mah sudah biasa kalau anak volly mainan tampar- tamparan pundak seperti
itu. Kalau gue digituin setiap hari mungkin pundak gue bisa ada tanda cap lima
jari para atlit volly termewah sepanjang sejarah.*inialay-_-* yak gue sama
Zulfi emang dekat belakangan ini setelah gue putus sama Alfi, yah mau gimana
lagi orang niatnya itu cuma buat tambah temen SMS sama buat buang bonusan kartu
perdana gue. Awalnya sih kita Cuma biasa- biasa aja, sampai akhirnya gue mulai
melakukan ritual sepik menyepik dengan Zulfi dan akhirnya lah *taraaaaaaaaaaa*
gue jadian sama Zulfi. Kali ini gue jadian sama dia beda dari kalian para
jomblo yang masih ababil dan suka berkicau di twitter setiap harinya. Zufi gue
tembak lewat telefon dan SMS. Karena awalnya gue telefon dan sedikit gugup
karena, gue lagi nahan pup waktu itu, jadi semua percakapan gue sama Zulfi Cuma
basa basi, gak lebih dari itu kok !. Pas gue mau nyatain jatuh cinta sama dia,
dan ternyata keajaiban pun datang. Pulsa gue habis. Jelas aja pulsa gue habis,
orang dia pake perdana AXIS dan gue pakai perdana M3. Dan itupun yang menelfon
adalah gue. Kita melakukan basa- basi di telefon selama 2 menit 37 detik.
Setelah itu habislah pulsa gue. Emang sih waktu itu pulsa gue tinggal
Rp2.500,00. Maklumlah orang waktu itu juga duit gue di dompet juga tinggal
Rp2.000,00. Akhirnya gue lanjutin semua percakapan sama gue itu lewat SMS dan
gak tahu kenapa tiba- tiba semua jempol gue itu otomatis memencet kata- kata
buat nembak dia. Mampus gue !gue belum siap secara mental dan fikiran. Gue
takut dikiran gue nanti malah Cuma main- main sama dia. Zulfi lama banget bales
SMS gue, gue kira dia gak bakalan mau jadi cewek gue, eh ternyata semua
perkiraan gue itu gagal total. Zulfi dengan mantab menjawab bahwa dia mau jadi
cewek gue. Sempet berfikir lagi kalau nanti gue bakalan dibuat mainan sama
Zulfi, karena dia gak bisa terima gue apa adanya dengan semua ke ordinary an
gue ini. Bodoh amat, buat gue sekarang gue punya cewek baru yang dimana dia
lebih mau terima gue apa adanya meskipun gue gak tahu sebenarnya kalau dia itu
mau apa enggak terima gue apa adanya. Gue pertama kali dekat sama Zulfi lewat
facebook. Dan disitu pula gue memulai semua perjalanan cinta monyet gue sama
Zulfi. Gue emang sengaja gak beli pulsa setelah tragedy gue nembak Zulfi itu.
Karena faktor U itulah yang membuat gue gak beli pulsa. Yah alhasil gue pacaran
sama dia di Facebook, tempat dimana pertama kali gue sama dia deket sebagai
teman. Tapi hubungan gue sama Zulfi gak bertahan lama. Gue sama dia Cuma
pacaran 1 minggu. Ngenes bangett. Sangat sangat ngenes. 1 minggu gue pacaran
sama dia lewat facebook, 1 minggu itu gue Cuma bisa peluk in monitor computer
gue yang tiap harinya dapet emoticon big hug dari dia lewat facebook. 1 minggu
itu juga mulut gue jadi transparan gara- gara cium in monitor gue dirumah.
Sial, gue kira gue bakal diputusin lewat facebook tapi ini beda, dia kirim gue
pesan pendek dari hp kalau di udah gak betah lagi pacaran sama gue, karena dia
bilang gue Cuma bisa pacaran sama dia di facebook doang. Ya jelaslah !orang pas
lagi liburan sekolah ! mana bisa ketemuan langsung, gue ngajakin dia ketemuan
pun sulitnya minta ampun. Sejak saat itu gue putus dan gak menjalin hubungan
apa- apa lagi sama dia. Kita lost contact, udah gak chatting di facebook lagi,
dan sejak saat itulah semua kenangan gue dengan facebook adalah salah satu
kenangan terburuk yang pernah ada. Dan saat itu juga gue gak pernah lagi buka
akun facebook, gue cuma takut kalau pas gue buka akun facebook gue jadi keinget semua kenangan
gue sama dia selama 1 minggu pacaran sama facebook.
SMP (Suka Mainin Perasaan)
Banyak banget pengalaman gue pas lagi cari gebetan baru, dan
banyak banget pengalaman gue pas lagi pacaran, dan anehnya lagi gue bingung
kenapa harus gue yang ngejalanin kehidupan supranatural ini. Gue Ilham, Bisa
dipanggil Halid, Bisa Juga Ilham, Bisa juga dibilang mas Jonat (Jomblo
Natural). Gue Pelajar. Gue pernah suka ke beberapa cewek yang dimana mereka itu
ya sesuai lah sama kriteria gue. Banyak Banget cewek- cewek yang pernah deket
sama gue, gue awalnya sih sempet bingung juga harus gue mulai dulu darimana.
Apa bener gue harus mulai dari gebetan gue dulu satu per satu? Atau gue harus
mulai semuanya itu dari mantan- mantan gue satu persatu. Jadi intinya sekarang ini gue bakalan fokusin
dulu tulisan gue ini menuju kedalam kisah kehidupan cinta gue mulai dari gue
SMP sampai gue jadi abang- abang SMA yang suka ngeceng di suatu warung cafe
langganan gue kalau lagi malam minggu bareng teman- teman gue.
Berawal dari kelas 1 SMP. Gue pernah punya cewek namanya
Amalia. sempet gak sadar, kenapa sih gue bisa pacaran sama Amalia. Gue awali
perjalanan cinta gue pertama kali di suatu kelas yang lagi rame dengan
sedarinya suara kicauan murid- murid siswa yang masih terkenalnya kelas RSBI.
Gue dulu termasuk siswa yang tergolong beruntung banget masuk kelas RSBI. Gue sempet
heran, kenapa sih gue harus masuk kelas RSBI? Mungkin di kelas RSBI inilah
jawaban tentang semua soal masa depan percintaan monyet gue dimulai dari awal.
Gue
beruntung banget dulu punya pacar kayak Amalia, dia itu seru banget anaknya
bro, kadang juga gue itu nemu titik- titik kelemahan Amalia yang dimana gue
mulai bisa ngelakuin kelakuan yang sekiranya itu buat cewek- cewek merasa
nyaman sama gue. Jangan Negatif thinking dulu loh ya. Maksud gue tentang itu,
gue bisa nemuin titik dimana gue harus ada buat dia pas dia lagi galau, pas gue
harus bisa jadi penyemangatnya biar dia gak galau lagi *yang ada makin galau
:’( hiks*, dan dimana gue itu bisa jadi temen curhatnya pas dia lagi punya
masalah kecil *kalau masalah gede gue masih gak bisa bantuin*. Gue sempet
merasa nyaman banget sama cewek kayak gini, Gue merasa dalam sisi utama, gue
bisa jadi cowok yang bisa peka ke ceweknya, di sisi lain gue seneng karena gue
bisa jadi penyemangat pacar gue. SMP kelas 1 pas lagi labil- labilnya cowok
sama cewek yang masih unyu- unyunya yang baru ngerti pacaran. Yang paling gue
inget dari semua kisah itu, gue paling sering ngelakuin hal bareng- bareng,
apapun itu gue selalu berdua sama dia, ya intinya gue sama dia itu kayak sepatu
hitam yang didominasi kaos kaki warna putih yang sering dipergunakan pas lagi
kegiatan formal disekolah. Gue masih inget waktu itu gue malu- malu kucing buat
nyatain perasaan gue ke dia, gue bingung, gue nervous, dan harus gue mulai
darimana gue mau nyatain kalau gue itu suka sama dia. Gue beranikan diri kala
itu juga. Gue nembak dia dengan keagungan gue sebagai seorang cowok yang gentle
dan sebagai cowok yang mudah menangkap hati para cewek yang berterbangan
bagaikan capung dimusim panas. Yang masih gue inget percakapan gue pas lagi
nembak tuh kata- kata yang agak romantis dan gak romantis, terus garing,
ditambah lagi gue nembaknya keringet dingin, tapi romantis kok.
Message from: Amalia +628982345xx
Mangx Qmw Mauwh Cm CweQKyak Aqwh
|
Gue nunggu beberapa saat jawaban yang sempet macet karena ada perbaikan jalan didalam perasaan dia yang mau jawab pertanyaan gue. Beberapa menit kemudian dia membalas tembakan gue
Message from: Amalia
+628982345xx
Mangx
Qmw Mauwh Cm CweQKyak Aqwh
Gue sempet seneng banget waktu itu karena responnya langsung
tertuju ke jawaban yang sesungguhnya gue
tunggu- tunggu. Langsung gue jawab dengan tepat
Message to: Amalia +628982345xx
Aqw Srius Nich, Mw Yyaa Jd Cweq Qw? :3
dengan wajah tampan gue langsung bales pertanyaan dia.
Beberapa saat kemudian, gak ada 5 menit pokoknya dia nerima gue.
Message from: Amalia
+628982345xx
Iyhaa
Aqwh Mw
Wihh gue senengnya meledak banget, gue langsung lompat- lompat
kayak orang telinganya lagi kemasukan air pas renang. Akhirnya Keagungan gue
sebagai cowok sejati pas nembak dia berhasil terlampaui lewat “SMS” iya SMS .
Setelah kejadian nembak usai, gue besok paginya langsung deh nyamperin dia
dengan muka senyum, dan dia membalas senyuman gue itu, serasa hati gue pingin
teriak- teriak didepan mukanya kalau gue itu udah bisa bayar utang ke temen gue
kalau gue udah jadi pacar dia. Gue selalu bersama sama dia, Duduk dikelas gue
sebangku, pulang sekolah kita naik angkot bareng- bareng, dan terkadang gue
sama dia pun sering satu kelompok juga.
Beberapa bulan kemudian gue ngejalanin hubungan gue sama
Amalia ini mulai mengalami penurunan. Cewek itu suka marah- marah pas lagi
dapet, apalagi cewek yang udah gak jomblo seperti dia, pasti cowoknya yang
dijadiin sasaran empuk buat marah- marah. Gue tiap hari jadi ngerasa kalau gue
itu jadi cowok yang tegar karena kelakuan seorang pacar yang sangat
tempramental. Gue sering merasa kalau gue itu udah gak jadi cowok yang spesial
lagi dimata dia, karena gue sering banget dianggap buat jengkel ke dia. Gue
makan dia marah, ya gue SMS lah dia.
Message to: Amalia +628982345xx
Qmw Mw Qw Suapin?? Apa Qmw Aqw Beli’in
Pulsa?!?
|
Dengan kecepatan macan berlari dia membalas SMS gue
Message from: Amalia +628982345xx
Qmw Gmn Sich? Org Kita Gug Serumah KoQ Qmuw Malah Mw Nyuapin
Aqwh?!? Emangx Aqwh Kartu Perdana apa?!!?? Y4nG ti4p h4rix diisi puls4 mulu?!!?
Pas lagi keadaan kayak
gini gue mulai kaget kalau dia itu udah kena virus 4L4Y. Gue jengkel banget.
Gue ngerasa jadi pembantu Online atau pembantu cepat saji yang harus Menuhin
kebutuhan dia secara cepat dan tepat !pas waktu itu juga Gue Putus sama dia
karena gue gak cocok lagi sama sikap dia yang terlalu ekstrim itu. Dan itupun
Gue yang diputusin ! Gue sempet ngerasa kalau gue Cuma dibuat mainan aja sama
dia, gue seperti Celana dalam dimata dia, Gue dipakai setiap saat pas celana
dalam itu lagi populernya diantara merk celana dalam lainnya. pas celana dalam
itu udah molor gak berkaret lagi, celana itu bakalan dijadiin keset dulu sampe
lusuh dan baru dibuang kalau udah gak ada gunanya lagi.
***
Udah 3 minggu gue putus sama Amalia, gue sempet galau karena
gue udah terlalu diperlakukan tidak berpericelana dalaman oleh dia. Gue mulai
nemuin 1 cewek lagi yang melebihi cewek gue sebelumnya. Dia cewek blasteran,
dia cantik, bola matanya indah banget, rambutnya panjang lurus dan menawan
banget kalau dilihat para cowok- cowok jomblo kece tak tertolong seperti gue.
Anita namanya. Dia anak kelas 8B, usianya lebih tua dari gue dengan jarak
beberapa bulan. Dia cantik, manis, unyu, smart, dan yang jelas dia pas banget
sama kriteria gue yang baru. Meskipun dia kakak kelas gue, gue gak pernah
nyerah buat dapetin perhatiannya dia ke gue. Tapi gue gak caper, gue pasang wajah
jaim aja, gue Cuek dan acuh kalau ke kakak kelas yang kenal sama gue. Iya emang
sih, pas ada kakak kelas temennya dia yang kenal sama gue nyapa gue, gue selalu
pasang muka agak cuek dan sok cool gitu, biar siapa tahu aja si Anita bisa
penasaran kayak apa sih gue itu cowoknya. Yak bagus trik pertama yang gue
lakuin saat itu gagal total. Gue merasa gue harus bisa menjadi diri gue sendiri
buat dapetin apa yang gue mau dan buat dapetin apa itu cinta, gue mulai lah
jadi diri gue sendiri, gue gak mau terkecoh lagi sama orang lain. Ya ini gue
apa adanya yang selalu gue tunjukin kalau lagi ketemu sama dia. Beberapa lama
kemudian, yah kurang lebih 3 minggu lah, gue beranikan diri gue buat kenalan
sama dia, dan sekaligus bakalan gue minta nomer hpnya. Sebenernya gue takut
sih, takut kalau tiba- tiba gue gak dikasih nomernya atau dia responnya cuek
banget ke gue. Pas gue coba chat dia, dia responnya bagus banget, gue heran,
sangat- sangat bagus bangeeeetttt. Dia kepoin gue terus, kesempatan gue deh,
gue kepoin dia juga, gue ajakin tukeran nomer hp pun dia mau. Dan disitulah gue
sama dia mulai deket banget. Lama kelamaan kita ngerasa semakin deket banget,
karena kita seringnya komunikasi itu. Pas gue ada saat yang tepat banget buat
nembak dia, eh dia malah tanya ke gue soal temen gue yang biasanya pulang sama
berangkatnya barengan sama gue, Christopel namanya. Tiba- tiba dia tanya- tanya
ke Christopel gitu ke gue, ya gue jawab dengan apa adanya. Beberapa menit
kemudian dia bilang ke gue kalau dia suka sama temen gue ini. Gue sempet kaget,
ya sempet juga down mental gue, dan sempet juga gue terdiam hening beberapa
saat. Dia sms in gue terus dan selalu nanyain kabar temen gue ini. Karena gue
Cuma pingin dia bahagia dengan orang yang dia suka, gue pun menjawabnya. Gue
jawab semua apa yang dia tanya in tentang Christopel ini, bahkan gue juga kasih
nomer hpnya Christopel ke Anita. Bagi gue sih sekarang ini gakpapa dulu deh,
mungkin ini masih belum saatnya gue kenal lebih dekat lagi sama dia, dan saat
itulah gue sadar, bahwa suka dari seorang cewek itu emang gak bisa dipaksa, dan
suka itu emang harus natural dari apa yang mereka rasakan dari hati ke hati
bersama mama Dedeh.
Beberapa hari gue menghilang gitu aja tanpa ngasih kabar lagi
ke Anita tentang Christopel, ya emang pas waktu itu gue gak punya pulsa buat
bales smsnya, disisi lain gue juga masih merasa bahwa gue bener- bener
kehilangan apa yang namanya rasa percaya diri. Gue sempet balesin SMS dia lewat
message di FB dan bilang kalau gue lagi gapunya pulsa. Setelah gue beli pulsa,
gue mulai kontak lagi sama dia tentang pertanyaannya mengenai Christopel.
Setelah beberapa pertanyaan yang dia lontarkan ke gue, gue pun menjawab dengan
jawaban yang jauh dari pertanyaannya. Gue secara serentan bilang kalau gue suka
sama dia. Gue bilang kalau gue itu sebenernya udah suka dari awal pertama kali
gue lihat dia. Entah setan cinta dari mana yang mendorong gue untuk bilang ke
dia kalau gue sebenernya suka sama dia. Beberapa menit dia membalas dengan
jawaban yang membuat gue semakin galau menjadi- jadi. Dia bilang kalau suka itu
perlu proses yang panjang buat nentuin apakah diantara suka itu ada yang cocok
atau enggak, selain itu dia juga bilang suka itu harus didasari rasa saling
mengerti satu sama lain tentang sikap, sifat, dan kebiasaan sebeleum suka itu
melangkah ke arah cinta. Dia sempet bilang ke gue kalau dia udah ngerasa cocok
sama gue, tapi Cuma satu faktor yang membuat kita gak bisa bersama, faktor
kepercayaan dan keyakinan yang kita miliki satu sama lain itu gak sama. Dia
bilang bahwa dia gak bisa pacaran sama orang yang gak sekeyakinan dengan dia,
dia juga bilang bahwa dia lebih memilih Christopel yang berkeyakinan sama
dengan dia dibandingkan gue yang beda keyakinan.
Mulai saat itulah gue hening, gue sempet bertanya- tanya
Kepada diri gue sendiri, “kenapa rasa menyesal itu ada ketika orang yang benar-
benar kita sayang pergi dari kehidupan kita setelah kita sengaja cuek in dia
karena keegoisan kita sendiri "
jujur, gue nyesel pakek BANGETNYA DIGEDE IN ! kenapa sih susah
banget buat taken sama dia? Mungkin gak jodoh kali ya? Iya kali gak jodoh… iya
gak jodoh. Mulai dari situlah gue beranggapan itu Kisah cinta di SMP itu buat
gue sama seperti namanya, SMP (Suka Mainin Perasaan).
Langganan:
Postingan (Atom)