Kamis, 04 Juni 2015

Anak Band \M/



Hilang semua harapan kisah gue sama Zulfi sesaat, setelah gue gak ingin lagi buat deketin cewek, bukan berarti gue homo karena gue sudah sering banget mengalami ending yang kurang berkesan buat gue. Gue ingin fokus sama grup Band kecil gue, yang dimana gue merintis grup band ini dari kelas 8 awal mula gue pacaran sama si Alfi. Awalnya gue punya ide tentang semua kegilaan gue waktu SMP yang sudah pasti bisa sukses di dunia permusikan Indonesia nantinya. Dengan modal kecil gue sebagai seorang bassist, gue mulai mencari bibit bibit muda yang dimana bibit- bibit muda yang dimana bisa menjalin kecocokan dalam berhubungan intim dengan dunia musik. Awal mula sendiri gue mencari seorang guitarist yang dimana pada waktu itu orang yang paling berpengaruh menurut gue adalah seorang guitarist. Oke, gue mencari orang- orang terdekat gue terlebih dahulu yang dimana gue selalu berangkat sekolah dan pulang sekolah selalu bareng sama dia. Bisa dibilang, dia ini temen sejoli gue pas SMP, sama- sama lolanya bareng gue, tapi beda, gue lebih lola kalau masalah pelajaran ketimbang ini anak. Christopel Daniel Mairil. Dapat dibaca dari namanya saja, pasti buat kalian para cewek- cewek sudah bisa merasakan aura yang beda dari dia. Pasti yang kalian fikirkan pertama kali soal namanya ini adalah. Dia cowok Tampan dan rupawan. Christopel Daniel Mairil, yang biasa dipanggil Topel. Iya, pasti kalian juga fikirkan kembali bahwa nama Topel ini adalah nama yang masuk di deretan Bab awal novel gue. Oke langsung saja ke materi kembali. Christopel ini termasuk salah satu guitarist gue yang gak pernah nyerah buat belajar bagaimana sih caranya supaya gitar itu menjadi sesuatu yang sangat mudah baginya, meskipun dia tidak terlalu gila akan gitar, tapi gue yakin, dengan tampang Christopel yang sekarang ini, gue bisa melanjutkan cita- cita gue bareng Christopel untuk menjadi musisi yang kelak akan menjadi idaman kalian para kaum hawa dunia..
Setelah akhirnya Christopel setuju dengan semua ajakan gue, kita mulai mencari kembali anggota yang dimana bisa join bersama kita dengan mudah, masih ingat waktu itu gue dan Christopel kebingungan cari personil guitarist 1 lagi.
“Gimana lid?, susah nih cari Guitarist yang tampannya sama kayak gue? Boro- boro dapet yang tampannya barengan kayak gue, cari guitarist yang tampangnya pas- pasan seperti lo aja gue juga kesusahan banget” ucap Christopel sambil melirik wanita cantik yang lewat disebelahnya
sialan nih anak, mentang- mentang dia lebih putih dari gue, kenapa harus gue yang jadi sasaran perbandingan tampannya.
“ gue bingung pel, ada baiknya kalau kita mencar ke kelas- kelas dan kita disana promosi” sahut gue.
 “Okee brooo” jawab Christopel dengan semangat.
 Setelah 1 jam lebih gue keliling kelas- kelas, akhirnya gue menemukan 1 orang lagi yang bisa join bareng band kecil gue ini. Yak Adit namanya. Cowok kelahiran Nganjuk ini menjadi salah satu ikon penting di Sekolah Dasar gue dahulu. Dia cowok pindahan dari Indonesia ke Jepang yang dimana akhirnya dia move on ke tanah kelahirannya Indonesia. Bisa dibilang kalau gue sama dia sudah kenal sejak 8 tahun belakangan. Awalnya gak mungkin banget kalau gue bakalan ngajakin dia join bareng grup Band gue, ya karena dia terlalu sibuk belajar mungkin, bisa dibilang dia adalah cowok gammers yang tetap mempertahankan kepintarannya di bidang akademik. Maka dari itu gue sedikit nggak tertarik kalau dia gue recruit ke anggota grup Band kecil gue. Tapi karena gue dengar banyak kabar soal adit, yang katanya dia bisa main Drum akhirnya lah gue recruit dia..oke gue gak dapat guitarist, tapi gue dapat drummer. Pada akhirnya Band gue terbentuk setelah gue mendapatkan guitarist yang lumayan cold banget begitu. Abby namanya. Iya bener dia yang sudah memberi gue sleeding dengan indah dan rupawannya saat gue masih deket sama Alfi. Tapi gakpapalah, sekedar ingin mensukseskan dan membangun grup band yang kelak akan menjadi harapan indah bagi para fans yang sudah gue bayar buat teriakin gue sama teman- teman pas perform, gue rela Abby masuk ke grup band gue. Semua diawali oleh Christopel.
“By, bisa main guitar gak?” Tanya Christopel.
Dengan wajah sedikit pucat Abby menjawab pertanyaan Christopel “ Bisa dong.”
“Gimana kalau lo join sama band gue? Dijamin langsung jadi artis papan atas deh” reply Christopel dengan nada semangat 45Masehi
“Sori bro, gue gak level sama musisi dangdut seperti lo” jawab Abby dengan wajah seolah olah mengejek.
“Telor lo pecah !” sahut Christopel sedikit emosi.
“Gue gak punya telor keles” jawab Abby lagi mempersengit pertempuran adu mulut seksi.
“Eh, lu beneran gak punya telor? Gak normal dong lo?” sahut Christopel kesekian kalinya mengawali adu mulut yang sangat berambisi meraih juara umum.
“maksudnya gak normal? Ya gue normallah orang sekarang gue gak bawa telor” sahut Abby dengan nada sedikit striptis.
“eh serius? Terus telor lo yang ngglantong di bawah titit lo itu apa?” sahut Christopel sambil striptis pula raut mukanya
Hening sudah setelah Christopel bilang seperti itu, Abby yang awalnya pasang muka Cool banget, akhirnya menyerah karena sudah gak kuat lagi menghadapi Cina yang Keji seperti Christopel. Yah pada akhirnya Abby setuju buat join ke Grup Band gue karena dia sudah tahu kalau Genree music kami mengambil Genree Pop, akhirnya dia memutuskan join karena dia juga fanatic banget sama lagu pop. *horeeee, sorak sorak gembira oyy*.

0 komentar:

Posting Komentar

Template by:
Free Blog Templates